PERMANGANATOMETRI
Kali ini kita akan membahas tentang metode
permanganatometri. Materi di dalam metode Permanganatometri meliputi:
1.
Pengertian Redoks
2.
Pengertian Reaksi Reduksi dan Oksidasi
3.
Pengertian Permangganatometri
4.
Penentuan Kadar Zat dengan Metoda Permangganatometri.
Metode
Permanganatometri merupakan salah satu metode redoks, dimana metode tersebut
didasarkan pada perubahan bilangan oksidasi atau perpindahan electron. Oleh
karena itu sebelum mempelajari metode Permanganatometri, sebelumnya harus dan
wajib sudah mempelajari apa itu Redoks. Jika terpaksa lupa apa itu Redoks, Mari
kita review kembali apa itu Redoks??
Redoks adalah Reaksi
kimia yang melibatkan perubahan biloks atau perpindahan electron yang menghasilkan
atau menggunakan energi. Redoks terdiri dari REDUKSI dan OKSIDASI. Nah
apa itu Reduksi dan apa itu Oksidasi, mari kita lihat perbedaannya…..
Reduksi
|
Oksidasi
|
Turunnya Bilangan Oksidasi
|
Naiknya Bilangan Oksidasi
|
Pelepasan Elektron
|
Penerimaan Elektron
|
Berdasarkan
perbedaan tersebut maka nantinya kita akan mengenal yang disebut sebagai
Oksidator dan Reduktor. Apakah itu Oksidator dan Reduktor??
REDUKTOR adalah Zat yang mereduksi zat
lain sedangkan dirinya mengalami oksidasi, dalam Bahasa yang lain reduktor
sering disebut sebagai Pereduksi. Sedangkan OKSIDATOR adalah Zat yang mengoksidasi zat lain sedangkan dirinya
mengalami reduksi, atau dalam Bahasa lain disebut sebagai Pengoksidasi. Jadi sudah ingatkan apa yang berkaitan dengan REDOKS ?? J Kalau sudah ingat mari kita lanjutkan
dengan melihat beberapa contoh Reaksi Redoks dalam Kehidupan sehari – hari ….
Electroplating |
Nah mari kita lanjutkan tentang Metode
Permanganatometri itu sendiri. Metode Permanganatometri memiliki beberapa ciri
– ciri sebagai berikut:
1.
Oksidimetri
3.
Dalam lingkungan asam larutan KMnO4
akan direduksi oleh suatu reduktor menjadi ion mangan (II),
4.
1 tetes larutan KMnO4 memberikan
warna pada larutan (auto-indikator), ion Mn2+ merah muda seulas.
5.
Biasanya dilakukan dalam suasana hangat antara
40 – 70 ∘C, karena reaksi
berjalan lambat pada suhu ruang dan jika lebih dari suhu tersebut zat organic
atau pun asam oksalat dapat menguap.
Jadi, dapat disimpulkan metode Permanganatometri
merupakan salah satu metode redoks yang menggunakan KMnO4 sebagai
pereaksi utama dan termasuk kedalam penitaran Oksidimetri yang dengan suasana
asam dan hangat tanpa menggunakan indikator menghasilkan titik akhir merah muda
seulas.
Beberapa contoh penitaran dengan metode
permanganatometri adalah:
1.
Penetapan kada Fe(II) pada garam tunjung atau
garam Mohr
2.
Penetapan kadar Nitrit dengan cara Lunge
3.
Penetapan kadar MnO2 dalam batu kawi
4.
Penetapan kadar MnO2 dalam batu
baterai
0 comments:
Posting Komentar