1 Apr 2017

KOMPLEKSOMETRI

Edit Posted by with No comments
KOMPLEKSOMETRI


Nah kali ini metode apalagi yang akan kita bahas, yuupp betul kita akan bahas salah satu metode metatetik lainnya selain argentometri yaitu kompleksometri….. ada yang sudah tau apa itu kompleksometri?? Coba jawab dulu beberapa pertanyaan dibawah ini tentang kompleksometri.
Masuk dalam metoda apa?
Prinsip dasar dan analisa?
Parameter apa saja yang dapat ditetapkan kadarnya secara kompleksometri?
Cara menghitung Bst?
BBP apa yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi penitar?
Kalau kalian sudah bisa menjawab pertanyaan ini artinya sudah lulus belajar kompleksometri, hehe J
Yuuuk kita Bahas satu – satu tentang materi kompleksometri ini.
                Sebelum kalian bahas tentang metode kompleksometri, ada baiknya kita ingat dulu apa yang disebut sebagai senyawa kompleks karena tidak dapat dipungkiri didalam metode ini pasti selalu ketemu yang namanya senyawa kompleks. Masih ingatkah kalian senyawa kompleks terdiri dari apa dan apa?
Betul sekali, senyawa kompleks terdiri dari ATOM PUSAT dan LIGAN. Apakah itu atom pusat? Atom pusat adalah ion/senyawa yang memiliki atom yang memiliki pasangan elektron bebas (basa Lewis) sedangkan ligan adalah Ion logam yang dapat menerima pasangan elektron bebas (asam Lewis). Jadi dapat kita simpulkan senyawa kompleks adalah Molekul/ion yang dibentuk dari interaksi ion logam sebagai penerima PEB dan ligan sebagai pendonor PEB, biasanya berikatan secara kovalen koordinat.  
Kalau sudah tau apa itu senyawa kompleks mari kita simpulkan apa itu metode kompleksometri. Metode kompleksometri adalah metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar ion – ion logam yang dapat menghasilkan kompleks berwarna dengan indikator logam tertentu pd lingkungan pH tertentu.
Contoh sampel yang dapat ditetapkan kadarnya dengan kompleksometri adalah Semen, Tanah, Air sadah, Uang logam dan lain sebagainya.
Ligan terkenal dan yang paling sering digunakan sebagai penitar dalam metode komplesometri adalah EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid). Berikut struktur kimianya:


EDTA merupakan ligan dengan dentat berjumlah 6, sehingga ketika EDTA berikatan dengan ion logam akan membentuk struktur seperti berikut:
Cara EDTA berikatan dengan ion Logam
Apakah maksud dari struktur tersebut?
Struktur tersebut membuktikan bahwa EDTA dengan ion logam bereaksi 1:1 berapapun valensi logamnya sehingga hal itu membuat kita tidak dapat menentukan berapa valensi dari EDTA yang bereaksi. Karena itu juga tidak ada bobot setara dalam kompleksometri tetapi yang dipakai adalah bobot molekul yang akan berimbas pada saat menghitung konsentrasi dalam metode kompleksometri dipakai satuan Molaritas bukan Normalitas.
Untuk menentukan konsentrasi dari EDTA biasanya sering digunakan BBP MgSO4.7H2O atau CaCO3. Itulah sedikit pembahasan kita mengenai metode kompleksometri. Metode – metode yang lainnya masih akan kita bahas lagi pada postingan selanjutnyaaa……



0 comments:

Posting Komentar