KOMPLEKSOMETRI
Nah kali ini
metode apalagi yang akan kita bahas, yuupp betul kita akan bahas salah satu
metode metatetik lainnya selain argentometri yaitu kompleksometri….. ada yang
sudah tau apa itu kompleksometri?? Coba jawab dulu beberapa pertanyaan dibawah
ini tentang kompleksometri.
Masuk dalam metoda apa?
Prinsip dasar dan analisa?
Parameter apa saja yang dapat
ditetapkan kadarnya secara kompleksometri?
Cara menghitung Bst?
BBP apa yang dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi penitar?
Kalau kalian sudah bisa menjawab
pertanyaan ini artinya sudah lulus belajar kompleksometri, hehe J
Yuuuk kita Bahas satu – satu
tentang materi kompleksometri ini.
Sebelum
kalian bahas tentang metode kompleksometri, ada baiknya kita ingat dulu apa
yang disebut sebagai senyawa kompleks karena tidak dapat dipungkiri didalam
metode ini pasti selalu ketemu yang namanya senyawa kompleks. Masih ingatkah
kalian senyawa kompleks terdiri dari apa dan apa?
Betul sekali, senyawa kompleks
terdiri dari ATOM PUSAT dan LIGAN. Apakah itu atom pusat? Atom
pusat adalah ion/senyawa yang memiliki atom yang memiliki pasangan elektron
bebas (basa Lewis) sedangkan ligan adalah Ion logam yang dapat menerima pasangan
elektron bebas (asam Lewis). Jadi dapat kita simpulkan senyawa kompleks adalah
Molekul/ion yang dibentuk dari interaksi ion logam sebagai penerima PEB dan
ligan sebagai pendonor PEB, biasanya berikatan secara kovalen koordinat.
Kalau sudah tau apa itu senyawa
kompleks mari kita simpulkan apa itu metode kompleksometri. Metode kompleksometri adalah metode
yang dapat digunakan untuk menentukan kadar ion – ion logam yang dapat
menghasilkan kompleks berwarna dengan indikator logam tertentu pd lingkungan pH
tertentu.
Contoh sampel yang dapat
ditetapkan kadarnya dengan kompleksometri adalah Semen, Tanah, Air sadah, Uang
logam dan lain sebagainya.
Ligan terkenal dan yang paling sering digunakan sebagai
penitar dalam metode komplesometri adalah EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid). Berikut struktur kimianya:
EDTA merupakan ligan dengan dentat berjumlah 6, sehingga
ketika EDTA berikatan dengan ion logam akan membentuk struktur seperti berikut:
Cara EDTA berikatan dengan ion Logam |
Apakah maksud dari struktur tersebut?
Struktur tersebut membuktikan
bahwa EDTA dengan ion logam bereaksi 1:1 berapapun valensi logamnya sehingga
hal itu membuat kita tidak dapat menentukan berapa valensi dari EDTA yang
bereaksi. Karena itu juga tidak ada bobot setara dalam kompleksometri tetapi
yang dipakai adalah bobot molekul yang akan berimbas pada saat menghitung
konsentrasi dalam metode kompleksometri dipakai satuan Molaritas bukan
Normalitas.
Untuk menentukan konsentrasi dari
EDTA biasanya sering digunakan BBP MgSO4.7H2O atau CaCO3.
Itulah sedikit pembahasan kita mengenai metode kompleksometri. Metode – metode
yang lainnya masih akan kita bahas lagi pada postingan selanjutnyaaa……
0 comments:
Posting Komentar